Nama
|
Jumlah
|
Judul
|
Stephanus Benedictus
|
0
|
|
Eka Patriadi
|
0
|
|
Rabi Ahmad Salim
|
0
|
|
Tri Mulyanto
|
0
|
|
Adi Kresno
|
0
|
|
Faisal Rahmat
|
0
|
|
Heru Herdianto
|
0
|
|
Dian Kemala Putri
|
0
|
|
Mohammad Okki
Hardian
|
0
|
|
Hotniar Siringoringo
|
0
|
|
Nanih Suhartini
|
0
|
|
Farry Firman Hidayat
|
0
|
|
Rakhma Oktavina
|
0
|
|
Rossi Septy Wahyuni
|
0
|
|
Ina Siti Hasanah
|
0
|
|
Zainal Adilien
|
0
|
|
Ratih Wulandari
|
0
|
|
Nurjanah, ST
|
0
|
|
Budi Hermana, DR
|
1
|
E-Government Implementation in
Indonesia: Financial Transparency on the Web
|
Arum Pandan
Sari
|
0
|
|
Riskayanto
|
0
|
|
Boldson Herdianto S
|
0
|
|
Agus Riyanto, ST
|
0
|
|
Hana Pertiwi
|
0
|
|
Ainulhaq Pariduri
|
0
|
|
Adietiya Rangga Saputra
|
0
|
|
Eko Aprianto Nugroho
|
0
|
|
Asep Mohamad Noor
|
0
|
|
Uyun Yuniar
|
0
|
|
Aria Kusumadianto
|
0
|
Selasa, 25 November 2014
Data Indeks dari Citeseer
Daftar jurnal dari 30 dosen Universitas Gunadarma jurusan Teknik Komputer dari sumber pencarian Citeseer
Minggu, 23 November 2014
Program Bahasa C
Disini kita akan membuat program untuk menghitung total harga dari barang-barang yang kita beli. Berikut listing programnya.
#include <stdio.h> #include <conio.h> #include <iostream> main() { int jml,harga,tunai; float jum_bayar,total,kembalian,jum_harga; char produk[20]; double tot_beli, potongan; puts("Masukan Nama Produk = "); gets(produk); printf("Masukan Harga = "); scanf("%d",&harga); printf("Masukan Jumlah Beli = "); scanf("%d",&jml); printf("=====================================\n"); printf("\t Vira Mart \n"); printf("\t Cikampek \n"); printf("===============================\n"); printf(" Nama Produk = %s\n", produk); printf(" Harga = Rp. %d \n", harga); printf(" Jumlah Beli = Rp. %d \n", jml); jum_harga = jml*harga; printf (" total pembelian = Rp. %1.1f \n",jum_harga) ; printf("===============================\n"); std::cout <<"total pembelian Rp. "; std::cin>>tot_beli; if (tot_beli >= 200000) potongan = 100000; std::cout <<"besarnya potongan Rp."<<potongan<<std::endl; jum_bayar = tot_beli - potongan; std::cout<<"jumlah yang harus dibayarkan Rp."<<jum_bayar; printf(" \n Tunai = Rp. ");scanf("%d",&tunai); printf("===================================(-)\n"); kembalian=tunai-jum_bayar; printf(" Kembalian = Rp. %1.1f \n", kembalian); printf("===============================\n"); printf("\t Terima Kasih\n"); printf("-------------------------------\n"); printf("*** SHELA KUSUMA RINI - 58413431***"); getch(); }
LOGIKA PROGRAM
#include berarti memerintahkan compiler
untuk menyertakan file header.
<stdio.h> adalah library pada
bahasa C yang digunakan untuk operasi input-output. (stdio = Standar Input dan
Output).
<conio.h> diperlukan bila melibatkan
clrscr().
<iostream.h> diperlukan pada
program yang melibatkan objek cout dan
cin.
main() merupakan sebuah fungsi dalam bahasa c.
int jml, harga, tunai berarti membuat
variabel jml, harga dan tunai dengan tipe data integer.
float jum_bayar, total… berarti membuat
variabel dengan tipe data float.
char produk[20] berarti membuat
variabel produk dengan tipe data char dan memiliki panjang maksimal 20
karakter.
double tot_beli… berarti membuat
variabel dengan tipe data double.
puts(“Masukan Nama Produk = “)
merupakan perintah untuk mencetak string dilayar.
gets(produk) digunakan untuk memasukkan
data berupa string agar tampil dilayar.
printf digunakan untuk menampilakn
string dilayar sama seperti perintah puts.
scanf(“%d”, &harga) digunakan untuk
memasukkan data lewat keyboard yang akan disimpan pada variabel harga (&harga)
dan akan memiliki tipe data integer (%d). sedangkan %f untuk menjadikan data yang dimasukkan bertipe floating point.
Terdapat juga
perintah \t dan \n
\t menyatakan karakter tab.
\n menyatakan baris baru.
cout<< dipakai untuk menampilkan
text di layar monitor. Cout merupakan sebuah objek di dalam C++. << sebagai operator pemasukan.
if (tot_beli >=
200000);
potongan
= 100000;
merupakan
percabangan dari bahasa C. kodingan diatas jika nilia variabel tot_beli lebih
besar samadengan 200000 maka nilai potongan menjadi 100000.
getch() suatu fungsi yang saat kita
menginput sebuah karakter, maka aka nada penekanan enter seara otomatis, dan
pindah ke baris berikutnya. Karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan
pada layar.
If digunakan
untuk menyeleksi suatu kondisiOUTPUT PROGRAM |
Sabtu, 22 November 2014
Matematika Informatika
1. Operasi
* pada himpunan S adalah asosiatif, jika untuk sembarang a, b, c pada S maka
akan berlaku…
a.
(a*b)*c
= a*(b*c) #
b. a
dan c salah
c. a*b
= b*a
d. 1*a
= a*1 = a
e. a
dan c benar
Penjelasan :
Rumus dasar Asosiatif : (a*b)*c = a*(b*c)
Rumus dasar Komutatif : a*b = b*a
2. Syarat
syarat apabila suatu monoid dikatakan suatu grup yaitu…
a.
setiap
anggotanya memliki unsur balikan atau invers *
b. Himpunan
S terbuka dibawah operasi (*)
c. Pada
S tidak memiliki elemen identitas untuk operasi (*)
d. Operasi
(*) bersifat distributive
e. S merupakan
suatu himpunan
Penjelasan:
Syarat Dari Grup adalah :
- Himpunan S tertutup dibawah operasi *
- Operasi * bersifat asosiatif
- Pada S terdapat elemen identitas untuk
operasi *
- Setiap anggota S memiliki invers untuk
operasi *
3. Dibawah
ini yang merupakan struktur aljabar dengan satu himpunan dan satu operasi,
kecuali
a. Monoid
b. Grup
c. Semigrup
d.
Koloid
*
e. Grupoid
Penjelasan: Hanya ada
Semigrup, Monoid, Grupoid, dan Grup dalam Struktur aljabar.
4. Struktur
aljabar dengan satu himpunan dan satu operasi ada ..... macam
a. 1
b. 2
c. 3
d.
4 *
e. 5
Penjelasan: ada 4 macam
sistem aljabar pada struktur aljabar yaitu: Semigrup, Monoid, Grupoid, dan Grup.
5. Misalkan
A himpunan bilangan bulat kelipatan 5. Tunjukan bahwa dengan operasi
penjumlahan dan perkalian pada himpunan bilangan bulat apakah A berbentuk ring
?
a. Assosiatif
b.
Komutatif*
c. Identitas
d. Invers
e. A,B,E
Benar
Penjelasan:
A = {5x|x ∈ Z }
Langkah pertama kita harus
menunjukkan bahwa P grup komutatif terhadap operasi penjumlahan.
a+b = b+a
5+10 = 10+5
15 = 15
Langkah kedua kita harus
menunjukkan bahwa P grup komutatif terhadap operasi perkalian.
a.b = b.a
5.10 = 5.10
50 = 50
Jadi P adalah komutatif.
Rabu, 05 November 2014
Nasib Media Cetak Di Masa Depan
Kini jurnalisme
online menjadi babak baru dalam dunia jurnalisme. Teknologi kertas semakin
terdepak oleh teknologi internet. Berbagai perusahaan pers fulung tikar. Lantas
mereka mengalihkan bisnisnya ke media online. Karena dinilai lebih cepat, ramah
lingkungan serta hemat. Implikasinya, kejayaan surat kabar dan media lain
berbasis kertas semakin tergeser oleh keberadaan media online berbasis
internet.
Keunggulan
media online yang jauh lebih unggul dalam kecepatan menayangkan, kontennya
lebih bervariatif dan berdaya jangkau luas, dapat diakses seluruh audiens di
seluruh dunia, dan secara ekonomi sangat murah, menjadikan banyak manajemen
perusahaan media cetak merubah formatnya menjadi media online.
Sementara keunggulan yang dimiliki media cetak adalah Repeatable, yaitu bisa dibaca berkali-kali dan memungkinkan pembaca untuk mengklipingkan atau menyimpan informasi tersebut dalam bentuk buku yang bisa dibaca kembali ketika kita memerlukan informasi tersebut. Selain itu pembaca juga bisa melakukan anaisa lebih tajam dan mendalam terhadap isi berita sehingga pembaca dapat berpikir lebih spesifik mengenai tulisan yang berisi informasi tersebut. Yang ketiga, media cetak biasanya juga menyajikan informasi yang lebih jelas dan kompleks yang disajikan dalam bentuk investigasi sehingga pembaca bisa lebih kritis dalam menanggapi informasi tersebut. jika dilihat dari harganya media cetak memang lebih terjangkau untuk semua kalangan daripada media online yang tentunya kita membutuhkan gadget yang mendukung untuk dapat menikmatinya.
Dan memang tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi juga merupakan salah satu faktor utama pendukung meningkatnya perkembangan era digital. Banyaknya gadget-gadget baru yang semakin canggih, didukung dengan harga yang terjangkau sehingga gadget tersebut bukan lagi merupakan kebutuhan tersier masyarakat, tapi sudah merupakan kewajiban memiliki.
Nahasnya, kesiapan publik di Tanah Air dalam memanfaatkan media online sebagai media informasi, hiburan, pendidikan dan pengawasan, masih dipertanyakan. Mayoritas penduduk Indonesia yang masih belum melihat media, menguatkan betapa kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan media cetak, apalagi media online masih cukup renda.
Sabtu, 01 November 2014
FILE RELATIF
File relatif merupakan file yang
recordnya dibedakan dengan suatu nomor record relatif, sedangkan nomor record relatif
dapat berkisar dari nomor record 1
sampai dengan nomor record 32767. Nomor record relatif ini tidak turut
direkamkan dalam file, sehingga panjang recordnya adalah sepanjang record yang
ditentukan tanpa nomor record relatif. Panjang record untuk file relatif adalah
mempunyai panjang yang tetap.
IDENTIFICATION DIVISION
Isi dari Identification division
pada file relatif sama dan tidak berbeda dengan identification division pada
file sequential, maupun pada file
indeks.
ENVIRONMENT DIVISION
Entry dalam SELECT clause harus
disebutkan ORGANIZATION IS RELATIVE.
Sedangkan kalau digunakan mode akses dinamik, maka harus disebutkan nama-data RELATIVE KEYnya.
RELATIVE KEY clause menunjukkan
nama-data yang dipergunakan sebagai
kunci relatif, yang sudah harus disebutkan terlebih record description entri dalam DATA DIVISION. Nama-data ini dapat
berupa grup data item atau elementary data item yang berbentuk numeric.
RELATIVE KEY clause harus disebutkna
untuk mode access acak atau mode access dinamik, sedangkan pada mode access
urut, dapat disebutkan bila akan dipergunakan statement START untuk menempatkan
posisi record pada nomor relative tertentu.
FILE STATUS clause digunakan untuk menunjukan jenis kesalahan yang terjadi dari
suatu hasil proses operasi file. Jenis kesalahan ini ditunjukan oleh suatu
nilai sepanjang dua karakter yang disimpan pada nama-data yang disebutkan pada
clause ini dan sudah disebutkan terlebih dahulu pada WORKING-STORAGE SECTION
atau pada LINKAGE SECTION.
DATA DIVISION
Data division pada file relative sama
dengan data division pada file secara sequential maupun secara indeks, yaitu
mengandung file description entry.
LABEL
RECORD IS STANDARD
VALUE
OF FILE-ID IS nama-file di label
PROCEDURE DIVISION
Statement khusus yang
dipergunakan pada file relative di dalam PROCEDURE DIVISION sama dengan yang
ada di file indeks, yaitu dapat dibentuk dari verb OPEN, CLOSE, READ, WRITE,
REWRITE, START dan DELETE
a)
OPEN VERB
Bentuk dari statement OPEN pada file
indeks adalah sebagai berikut
·
OPEN INPUT
·
OPEN OUTPUT
·
OPEN I-O
b)
WRITE VERB
Digunakan untuk membentuk statement
WRITE yang berguna untuk merekam data pada record tertentu di file yang telah
dibuka dengan statement OPEN.
Berikut dari statement WRITE :
WRITE nama-record [FROM
nama-data]
[:INVALID
KEY,statement-imperatip]
Data yang ada di storage
nama-record atau diambil dari (FROM) storage nama-data akan direkamkan data
pada record, nilai dari field kunci harus unik, kalau tidak, maka data tidak
akan terekam dan statement-inperatip pada INVALID KEY akan dikerjakan bila
disebutkan.
Nilai dari nama-data pada
RELATIVE KEY clause yang menunjukan posisi nomor record relative di dile harus
merupakan nomor record relative yang record tersebut belum terisi dengan data. Bila
data record tersebut sudah terisi dengan data, maka ini berarti nomor record relative
tersebut tidak unik.
c)
READ VERB
Digunakan untuk membaca record yang ada
di file. Ada 2 bentuk statement READ, yaitu :
Bentuk ke-1 :
READ nama-file [NEXT] RECORD
[INTO nama-data]
[; AT END statement-imperatip]
Bentuk ke-2 :
READ nama-file RECORD [INTO nama-data]
[; INVALID KEY
statement-imperatip]
d)
REWRITE VERB
Bentuk dari statement REWRITE :
REWRITE nama-record [FROM nama-data]
[;INVALID KEY statement –imperatif]
e)
CLOSE VERB
Setelah operasi file
selesai,maka semua file yang masih terbuka harus ditutup.Untuk menutup file
dipergunakan statement CLOSE.
Bentuk dari statement CLOSE :
CLOSE nama-file-1 [WITH
LOCK] [,nama-file-2 [WITH LOCK]]
f)
START VERB
Statement START digunakan
untuk menempatkan pembacaan record pada posisi record sesuai dengan nilai nomor
relatif tertentu yang diinginkan.Statement ini hanya boleh dipergunakan untuk
file yang diakses secara sequential access mode atau secara dynamic access mode
yang dibuka sebagai file input atau file I-O.
g)
DELETE VERB
Statement DELETE digunakan untuk menghapus
record tertentu dari file.Bentuk dari statement DELETE :
DELETE nama-file RECORD
[;INVALID KEY statement-imperatif]
...........
Jumat, 24 Oktober 2014
PEMBENTUKAN LEBIH LANJUT
Yang dimaksud pembentukan lebih lanjut ialah pembentukan
kata turunan melalui proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan
sebagai bentuk dasarnya. Kata-kata serapan, sebagai warga kosakata bahasa
Indonesia, juga dapat mengalami proses pembentukan sebagaimana warga kosakata
yang lain. Proses pembentukan itu ada tiga macam, yaitu pengimbuhan,
pengulangan, dan pemajemukan.
Dalam kaitannya dengan penambahan
awalan meng-, peng- dan peng-an perlu diamati apakah kata dasar
yang berupa kata serapan itu diperlakukan sama atau berbeda dengan kata-kata
yang lebih asli. Juga mengingat bahwa unsur-unsur serupa itu ada yang diawali
dengan gugus konsonan.
Kata-kata yang diawali oleh konsonan
hambatan tak bersuara /p/, /t/, /k/, dan geseran apiko-alveolar /s/ jika
mendapat awalan meng- atau peng- fonem tersebut hilang atau luluh,
contohnya: pukul menjadi memukul dan pemukul, tolong menjadi menolong
dan penolong, karang menjadi mengarang dan pengarang, susun menjadi menyusun
dan penyusun.
Kata-kata serapan yang diawali
dengan konsonan hambatan bilabial tak bersuara /p/ contohnya: paket, parker, potret, piket. Jika
mendapat awalan meng- dan peng- atau peng-an, kata-kata tersebut menjadi memaketkan, memarkir, memotret, dan memiketi; pemaketan, pemarkiran, pemotretan, pemiketan.
Kata-kata serapan yang diawali
dengan konsonan hambatan apiko dental tak bersuara /t/ contohnya: target, terror, terjemah, telpon.
Apabila dibentuk dengan awalan meng-
menjadi menargetkan atau mentargetkan; meneror atau menteror, menerjemahkan, dan menelpon. Jika dibentuk dengan peng-an menjadi; penargetan atau pentargetan,
peneroran atau penteroran,
penerjemahan, dan penelponan.
Bentukan menargetkan dan penargetan meneror dan peneroran agaknya masih belum berterima.
Kata ‘tekel’ (dari tackle) tidak berterima jika dibentuk menjadi menekel dan
penekelan, yan berterima ialah men-tekel
dan pen-tekel-an.
Agar dapat dibentuk sesuai dengan
kaidah morfonemik yang berlaku, kata asing yang kemudian menjadi kata dasar itu
harus sudah dikenal dengan baik. Untuk kata-kata yang belum dikenal, bukan saja
konsonan awalnya tidak mengalami peluluhan, melainkan juga diberi tanda
hubungan untuk mempertegas batas antara kata dasar dengan unsur-unsur
pembentukannya.
Konsonan geseran labio-dental tak
bersuara /f/ dulu disesuaikan dengan system fonologi bahasa Indonesia menjadi
/p/. yang sudah disesuaikan menjadi /p/ mengalami penghilangan atau luluh,
sedangkan apabila tetap /f/ mendapat sengauan yang homorgan, yaitu /m/.
Konsonan hambatan dorso-velar tak
bersuara /k/ yang mengalami kata-kata katrol,
kontak, konsep, dan keker luluh
apabila mendapat awalan meng- atau
konfiks peng-an.
Kata-kata serapan yang diawali
dengan fonem geseran apiko-dental tak bersuara /s/ ada yang mengalami peluluhan
ada yang tidak. Jika mendapat awalan meng-
dan peng-an.
Seperti halnya pada unsur serapan
yang lai, kata-kata yang masih terasa asing mendapat perlakuan yang berbeda.
Kata dasar serapan yang diawali oleh
gugus konsonan /pr/ seperti pada protes,
program, produksi, dan praktik,
jika mendapat awalan meng- /p/ tidak
luluh menjadi: memprotes, memprogra
memproduksi, dan mempraktikkan.
Tetapi apabila mendapat konfiks peng-an
/p/-nya luluh.
Kata-kata serapak yang diawali
dengan gugus /kr/ konsonan /k/-nya tidak hilang bila mendapat awalan meng-. Tetapi /k/ itu lebur apabila
mendapat awalan peng- atau peng-an.
Kata-kata serapan yang diawali
dengan gugus konsonan /tr/, /st/, /sk/, /sp/, /pl/, /kl/, konsonan yang awalnya
tidak pernah mengalami peleburan, baik dalam pembentukan dengan awalan meng-, peng-, maupun konfiks peng-an.
Kata-kata serapan yang diawali oleh
gugus konsonan yang terjadi atas tiga fonem dan fonem yang pertama berupa
hambatan atau geseran tak bersuara, kalau ada, sudah tentu konsonan pertamanya
tidak pernah lebur apabila mendapat awalang meng-
atau peng-.
Kata-kata serapan itu tentu saja
juga dapat mengalami proses pengulangan. Kata-kata serapan tidak dapat
mengalami perulangan sebagian yang berupa dwipurwa atah dwiwasana. Pada pengulangan
dengan awalan konsonan awal pada suku ulangannya juga tidak luluh.
Langganan:
Postingan (Atom)