Selasa, 25 November 2014

Data Indeks dari Citeseer

Daftar jurnal dari 30 dosen Universitas Gunadarma jurusan Teknik Komputer dari sumber pencarian Citeseer

Nama
Jumlah
Judul
Stephanus Benedictus
0

Eka Patriadi
0

Rabi Ahmad Salim
0

Tri Mulyanto
0

Adi Kresno
0

Faisal Rahmat
0

Heru Herdianto
0

Dian Kemala Putri
0

Mohammad Okki Hardian
0

Hotniar Siringoringo
0

Nanih Suhartini
0

Farry Firman Hidayat
0

Rakhma Oktavina
0

Rossi Septy Wahyuni
0

Ina Siti Hasanah
0

Zainal Adilien
0

Ratih Wulandari
0

Nurjanah, ST
0

Budi Hermana, DR
1
E-Government Implementation in Indonesia: Financial Transparency on the Web 
Arum Pandan Sari
0

Riskayanto
0

Boldson Herdianto S
0

Agus Riyanto, ST
0

Hana Pertiwi
0

Ainulhaq Pariduri
0

Adietiya Rangga Saputra
0

Eko Aprianto Nugroho
0

Asep Mohamad Noor
0

Uyun Yuniar
0

Aria Kusumadianto
0

Minggu, 23 November 2014

Program Bahasa C

Disini kita akan membuat program untuk menghitung total harga dari barang-barang yang kita beli. Berikut listing programnya.


#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream>
   main()
   {
   int jml,harga,tunai;
   float jum_bayar,total,kembalian,jum_harga;
   char produk[20];
   double tot_beli, potongan;

   puts("Masukan Nama Produk = "); gets(produk);
   printf("Masukan Harga = "); scanf("%d",&harga);
   printf("Masukan Jumlah Beli = "); scanf("%d",&jml);
   printf("=====================================\n");
printf("\t Vira Mart \n");
printf("\t Cikampek \n");
printf("===============================\n");
printf("  Nama Produk  = %s\n", produk);
printf("  Harga   = Rp. %d \n", harga);
printf("  Jumlah Beli  = Rp. %d \n", jml);
jum_harga = jml*harga;
printf (" total pembelian = Rp. %1.1f \n",jum_harga) ;
printf("===============================\n");
std::cout <<"total pembelian Rp. ";
     std::cin>>tot_beli;
   if (tot_beli >= 200000)
       potongan = 100000;
   std::cout <<"besarnya potongan Rp."<<potongan<<std::endl;
     jum_bayar = tot_beli - potongan;
   std::cout<<"jumlah yang harus dibayarkan Rp."<<jum_bayar;
   printf(" \n Tunai         = Rp. ");scanf("%d",&tunai);
   printf("===================================(-)\n");
   kembalian=tunai-jum_bayar;
printf("  Kembalian   = Rp. %1.1f \n", kembalian);
printf("===============================\n");
printf("\t Terima Kasih\n");
printf("-------------------------------\n");
printf("*** SHELA KUSUMA RINI - 58413431***");
getch();

}


LOGIKA PROGRAM
#include berarti memerintahkan compiler untuk menyertakan file header.
<stdio.h> adalah library pada bahasa C yang digunakan untuk operasi input-output. (stdio = Standar Input dan Output).
<conio.h> diperlukan bila melibatkan clrscr().
<iostream.h> diperlukan pada program yang melibatkan objek cout dan cin.
main() merupakan sebuah  fungsi dalam bahasa c.
int jml, harga, tunai berarti membuat variabel jml, harga dan tunai dengan tipe data integer.
float jum_bayar, total… berarti membuat variabel dengan tipe data float.
char produk[20] berarti membuat variabel produk dengan tipe data char dan memiliki panjang maksimal 20 karakter.
double tot_beli… berarti membuat variabel dengan tipe data double.
puts(“Masukan Nama Produk = “) merupakan perintah untuk mencetak string dilayar.
gets(produk) digunakan untuk memasukkan data berupa string agar tampil dilayar.
printf digunakan untuk menampilakn string dilayar sama seperti perintah puts.
scanf(“%d”, &harga) digunakan untuk memasukkan data lewat keyboard yang akan disimpan pada variabel harga (&harga) dan akan memiliki tipe data integer (%d). sedangkan %f untuk menjadikan data yang dimasukkan bertipe floating point.
Terdapat juga perintah \t dan \n
\t menyatakan karakter tab.
\n menyatakan baris baru.
cout<< dipakai untuk menampilkan text di layar monitor. Cout merupakan sebuah objek di dalam C++. << sebagai operator pemasukan.
if (tot_beli >= 200000);
                                potongan = 100000;
merupakan percabangan dari bahasa C. kodingan diatas jika nilia variabel tot_beli lebih besar samadengan 200000 maka nilai potongan menjadi 100000.
getch() suatu fungsi yang saat kita menginput sebuah karakter, maka aka nada penekanan enter seara otomatis, dan pindah ke baris berikutnya. Karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan pada layar.
If digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi

OUTPUT PROGRAM


Sabtu, 22 November 2014

Matematika Informatika


1.    Operasi * pada himpunan S adalah asosiatif, jika untuk sembarang a, b, c pada S maka akan berlaku…
            a.    (a*b)*c = a*(b*c) #
            b.    a dan c salah
            c.    a*b = b*a
            d.    1*a = a*1 = a
            e.    a dan c benar
Penjelasan :
Rumus dasar Asosiatif : (a*b)*c = a*(b*c)
Rumus dasar Komutatif            : a*b = b*a

2.    Syarat syarat apabila suatu monoid dikatakan suatu grup yaitu…
           a.    setiap anggotanya memliki unsur balikan atau invers *
           b.    Himpunan S terbuka dibawah operasi (*)
           c.    Pada S tidak memiliki elemen identitas untuk operasi (*)
           d.    Operasi (*) bersifat distributive
           e.    S merupakan suatu himpunan
Penjelasan:
Syarat Dari Grup adalah :
-  Himpunan S tertutup dibawah operasi *
-  Operasi * bersifat asosiatif
-  Pada S terdapat elemen identitas untuk operasi *
-  Setiap anggota S memiliki invers untuk operasi *

3.    Dibawah ini yang merupakan struktur aljabar dengan satu himpunan dan satu operasi, kecuali
           a.    Monoid
           b.    Grup 
           c.    Semigrup 
           d.    Koloid *
           e.    Grupoid
Penjelasan: Hanya ada Semigrup, Monoid, Grupoid, dan Grup dalam Struktur aljabar.
           
4.    Struktur aljabar dengan satu himpunan dan satu operasi ada ..... macam
           a.    1
           b.    2
           c.    3
           d.    4 *
           e.    5
Penjelasan: ada 4 macam sistem aljabar pada struktur aljabar yaitu: Semigrup, Monoid, Grupoid, dan Grup.

5.    Misalkan A himpunan bilangan bulat kelipatan 5. Tunjukan bahwa dengan operasi penjumlahan dan perkalian pada himpunan bilangan bulat apakah A berbentuk ring ?
           a.    Assosiatif
           b.    Komutatif*
           c.    Identitas
           d.    Invers
           e.    A,B,E Benar
Penjelasan:
A = {5x|x Z }
Langkah pertama kita harus menunjukkan bahwa P grup komutatif terhadap operasi penjumlahan.
a+b = b+a
5+10 = 10+5
15 = 15
Langkah kedua kita harus menunjukkan bahwa P grup komutatif terhadap operasi perkalian.
a.b = b.a
5.10 = 5.10
50 = 50
Jadi P adalah komutatif.

Rabu, 05 November 2014

Nasib Media Cetak Di Masa Depan

Kini jurnalisme online menjadi babak baru dalam dunia jurnalisme. Teknologi kertas semakin terdepak oleh teknologi internet. Berbagai perusahaan pers fulung tikar. Lantas mereka mengalihkan bisnisnya ke media online. Karena dinilai lebih cepat, ramah lingkungan serta hemat. Implikasinya, kejayaan surat kabar dan media lain berbasis kertas semakin tergeser oleh keberadaan media online berbasis internet.
      Keunggulan media online yang jauh lebih unggul dalam kecepatan menayangkan, kontennya lebih bervariatif dan berdaya jangkau luas, dapat diakses seluruh audiens di seluruh dunia, dan secara ekonomi sangat murah, menjadikan banyak manajemen perusahaan media cetak merubah formatnya menjadi media online.
          Sementara keunggulan yang dimiliki media cetak adalah Repeatable, yaitu bisa dibaca berkali-kali dan memungkinkan pembaca untuk mengklipingkan atau menyimpan informasi tersebut dalam bentuk buku yang bisa dibaca kembali ketika kita memerlukan informasi tersebut. Selain itu pembaca juga bisa melakukan anaisa lebih tajam dan mendalam terhadap isi berita sehingga pembaca dapat berpikir lebih spesifik mengenai tulisan yang berisi informasi tersebut. Yang ketiga, media cetak biasanya juga menyajikan informasi yang lebih jelas dan kompleks yang disajikan dalam bentuk investigasi sehingga pembaca bisa lebih kritis dalam menanggapi informasi tersebut. jika dilihat dari harganya media cetak memang lebih terjangkau untuk semua kalangan daripada media online yang tentunya kita membutuhkan gadget yang mendukung untuk dapat menikmatinya.
      Dan memang tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi juga merupakan salah satu faktor utama pendukung meningkatnya perkembangan era digital. Banyaknya gadget-gadget baru yang semakin canggih, didukung dengan harga yang terjangkau sehingga gadget tersebut bukan lagi merupakan kebutuhan tersier masyarakat, tapi sudah merupakan kewajiban memiliki. 
          Nahasnya, kesiapan publik di Tanah Air dalam memanfaatkan media online sebagai media informasi, hiburan, pendidikan dan pengawasan, masih dipertanyakan. Mayoritas penduduk Indonesia yang masih belum melihat media, menguatkan betapa kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan media cetak, apalagi media online masih cukup renda. 

Sabtu, 01 November 2014

FILE RELATIF


File relatif merupakan file yang recordnya dibedakan dengan suatu nomor record relatif, sedangkan nomor record relatif  dapat berkisar dari nomor record 1 sampai dengan nomor record 32767. Nomor record relatif ini tidak turut direkamkan dalam file, sehingga panjang recordnya adalah sepanjang record yang ditentukan tanpa nomor record relatif. Panjang record untuk file relatif adalah mempunyai panjang yang tetap.
IDENTIFICATION DIVISION
Isi dari Identification division pada file relatif sama dan tidak berbeda dengan identification division pada file sequential, maupun  pada file indeks.
ENVIRONMENT DIVISION

Entry dalam SELECT clause harus disebutkan ORGANIZATION IS RELATIVE. Sedangkan kalau digunakan mode akses dinamik, maka harus disebutkan nama-data RELATIVE KEYnya.
RELATIVE KEY clause menunjukkan nama-data yang dipergunakan  sebagai kunci relatif, yang sudah harus disebutkan terlebih record description entri dalam DATA DIVISION. Nama-data ini dapat berupa grup data item atau elementary data item yang berbentuk numeric. RELATIVE KEY clause harus disebutkna untuk mode access acak atau mode access dinamik, sedangkan pada mode access urut, dapat disebutkan bila akan dipergunakan statement START untuk menempatkan posisi record pada nomor relative tertentu.
FILE STATUS clause digunakan untuk menunjukan jenis kesalahan yang terjadi dari suatu hasil proses operasi file. Jenis kesalahan ini ditunjukan oleh suatu nilai sepanjang dua karakter yang disimpan pada nama-data yang disebutkan pada clause ini dan sudah disebutkan terlebih dahulu pada WORKING-STORAGE SECTION atau pada LINKAGE SECTION.
DATA DIVISION
Data division pada file relative sama dengan data division pada file secara sequential maupun secara indeks, yaitu mengandung file description entry.
LABEL RECORD IS STANDARD
VALUE OF FILE-ID IS nama-file di label

PROCEDURE DIVISION
Statement khusus yang dipergunakan pada file relative di dalam PROCEDURE DIVISION sama dengan yang ada di file indeks, yaitu dapat dibentuk dari verb OPEN, CLOSE, READ, WRITE, REWRITE, START dan DELETE
      a)      OPEN VERB
      Bentuk dari statement OPEN pada file indeks adalah sebagai berikut
·         OPEN INPUT
·         OPEN OUTPUT
·         OPEN I-O

      b)      WRITE VERB
Digunakan untuk membentuk statement WRITE yang berguna untuk merekam data pada record tertentu di file yang telah dibuka dengan statement OPEN.
Berikut dari statement WRITE :
                WRITE nama-record [FROM nama-data]
                       [:INVALID KEY,statement-imperatip]

Data yang ada di storage nama-record atau diambil dari (FROM) storage nama-data akan direkamkan data pada record, nilai dari field kunci harus unik, kalau tidak, maka data tidak akan terekam dan statement-inperatip pada INVALID KEY akan dikerjakan bila disebutkan.
Nilai dari nama-data pada RELATIVE KEY clause yang menunjukan posisi nomor record relative di dile harus merupakan nomor record relative yang record tersebut belum terisi dengan data. Bila data record tersebut sudah terisi dengan data, maka ini berarti nomor record relative tersebut tidak unik.

      c)       READ VERB
Digunakan untuk membaca record yang ada di file. Ada 2 bentuk statement READ, yaitu :
Bentuk ke-1 :
                READ nama-file [NEXT] RECORD [INTO nama-data]
                [; AT END statement-imperatip]

Bentuk ke-2 :
                READ nama-file RECORD [INTO nama-data]
 [; INVALID KEY statement-imperatip]
      d)      REWRITE VERB
Bentuk dari statement REWRITE :

    REWRITE nama-record [FROM nama-data]
                    [;INVALID KEY statement –imperatif]

      e)      CLOSE VERB
Setelah operasi file selesai,maka semua file yang masih terbuka harus ditutup.Untuk menutup file dipergunakan statement CLOSE.
Bentuk dari statement CLOSE :
CLOSE nama-file-1 [WITH LOCK] [,nama-file-2 [WITH LOCK]]

      f)       START VERB
Statement START digunakan untuk menempatkan pembacaan record pada posisi record sesuai dengan nilai nomor relatif tertentu yang diinginkan.Statement ini hanya boleh dipergunakan untuk file yang diakses secara sequential access mode atau secara dynamic access mode yang dibuka sebagai file input atau file I-O.

      g)      DELETE VERB
Statement DELETE digunakan untuk menghapus record tertentu dari file.Bentuk dari statement DELETE :

  DELETE nama-file RECORD
                 [;INVALID KEY statement-imperatif]


...........




Jumat, 24 Oktober 2014

PEMBENTUKAN LEBIH LANJUT


            Yang dimaksud pembentukan lebih lanjut ialah pembentukan kata turunan melalui proses morfologi bahasa Indonesia dengan kata-kata serapan sebagai bentuk dasarnya. Kata-kata serapan, sebagai warga kosakata bahasa Indonesia, juga dapat mengalami proses pembentukan sebagaimana warga kosakata yang lain. Proses pembentukan itu ada tiga macam, yaitu pengimbuhan, pengulangan, dan pemajemukan.
            Dalam kaitannya dengan penambahan awalan meng-, peng- dan peng-an perlu diamati apakah kata dasar yang berupa kata serapan itu diperlakukan sama atau berbeda dengan kata-kata yang lebih asli. Juga mengingat bahwa unsur-unsur serupa itu ada yang diawali dengan gugus konsonan.
            Kata-kata yang diawali oleh konsonan hambatan tak bersuara /p/, /t/, /k/, dan geseran apiko-alveolar /s/ jika mendapat awalan meng- atau peng- fonem tersebut hilang atau luluh, contohnya: pukul menjadi memukul dan pemukul, tolong menjadi menolong dan penolong, karang menjadi mengarang dan pengarang, susun menjadi menyusun  dan penyusun.
            Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan bilabial tak bersuara /p/ contohnya: paket, parker, potret, piket. Jika mendapat awalan meng- dan peng- atau peng-an, kata-kata tersebut menjadi memaketkan, memarkir, memotret, dan memiketi; pemaketan, pemarkiran, pemotretan, pemiketan.
            Kata-kata serapan yang diawali dengan konsonan hambatan apiko dental tak bersuara /t/ contohnya: target, terror, terjemah, telpon. Apabila dibentuk dengan awalan meng- menjadi menargetkan atau mentargetkan; meneror atau menteror, menerjemahkan, dan menelpon. Jika dibentuk dengan peng-an menjadi; penargetan atau pentargetan, peneroran atau penteroran, penerjemahan, dan penelponan. Bentukan menargetkan dan penargetan meneror dan peneroran agaknya masih belum berterima. Kata ‘tekel’ (dari tackle) tidak berterima jika dibentuk menjadi menekel dan penekelan, yan berterima ialah men-tekel dan pen-tekel-an.
            Agar dapat dibentuk sesuai dengan kaidah morfonemik yang berlaku, kata asing yang kemudian menjadi kata dasar itu harus sudah dikenal dengan baik. Untuk kata-kata yang belum dikenal, bukan saja konsonan awalnya tidak mengalami peluluhan, melainkan juga diberi tanda hubungan untuk mempertegas batas antara kata dasar dengan unsur-unsur pembentukannya.
            Konsonan geseran labio-dental tak bersuara /f/ dulu disesuaikan dengan system fonologi bahasa Indonesia menjadi /p/. yang sudah disesuaikan menjadi /p/ mengalami penghilangan atau luluh, sedangkan apabila tetap /f/ mendapat sengauan yang homorgan, yaitu /m/.
            Konsonan hambatan dorso-velar tak bersuara /k/ yang mengalami kata-kata katrol, kontak, konsep, dan keker luluh apabila mendapat awalan meng- atau konfiks peng-an.
            Kata-kata serapan yang diawali dengan fonem geseran apiko-dental tak bersuara /s/ ada yang mengalami peluluhan ada yang tidak. Jika mendapat awalan meng- dan peng-an.
            Seperti halnya pada unsur serapan yang lai, kata-kata yang masih terasa asing mendapat perlakuan yang berbeda.
            Kata dasar serapan yang diawali oleh gugus konsonan /pr/ seperti pada protes, program, produksi, dan praktik, jika mendapat awalan meng- /p/ tidak luluh menjadi: memprotes, memprogra memproduksi, dan mempraktikkan. Tetapi apabila mendapat konfiks peng-an /p/-nya luluh.
            Kata-kata serapak yang diawali dengan gugus /kr/ konsonan /k/-nya tidak hilang bila mendapat awalan meng-. Tetapi /k/ itu lebur apabila mendapat awalan peng- atau peng-an.
            Kata-kata serapan yang diawali dengan gugus konsonan /tr/, /st/, /sk/, /sp/, /pl/, /kl/, konsonan yang awalnya tidak pernah mengalami peleburan, baik dalam pembentukan dengan awalan meng-, peng-, maupun konfiks peng-an.
            Kata-kata serapan yang diawali oleh gugus konsonan yang terjadi atas tiga fonem dan fonem yang pertama berupa hambatan atau geseran tak bersuara, kalau ada, sudah tentu konsonan pertamanya tidak pernah lebur apabila mendapat awalang meng- atau peng-.
            Kata-kata serapan itu tentu saja juga dapat mengalami proses pengulangan. Kata-kata serapan tidak dapat mengalami perulangan sebagian yang berupa dwipurwa atah dwiwasana. Pada pengulangan dengan awalan konsonan awal pada suku ulangannya juga tidak luluh.